Ayah korban pemerkosaan di India akhirnya ungkap nama putrinya
Ayah gadis India 23 tahun korban pemerkosaan hingga tewas di Ibu Kota New Delhi akhirnya mengizinkan nama putrinya diumumkan ke media massa.
Surat kabar the Daily Mail melaporkan, Ahad (6/1), Badri Singh Pandey, nama ayah korban, mengatakan nama anaknya adalah Jyoti. Setelah diperkosa dan dianiaya enam pemuda mabuk di dalam sebuah bus, Jyoti akhirnya meninggal di sebuah rumah sakit di Singapura 13 hari setelah kejadian.
"Saya bangga dengan putri saya. Mengungkap namanya akan memberikan keberanian bagi korban pemerkosaan lainnya," kata Singh Pandey kepada harian the Sunday People di rumah duka di desa Billia, Negara Bagian Uttar Pradesh, utara India.
Singh juga menolak untuk melihat wajah keenam pelaku. "Mereka semua harus dihukum mati. Mereka semua binatang."
Peristiwa keji itu telah menimbulkan gelombang unjuk rasa besar-besaran di New Delhi, para demonstran menuntut enam pelaku dihukum gantung.
Jyoti Singh Pandey meninggal di rumah sakit akibat menderita luka berat. "Dia dipasangi selang makan di mulutnya sehingga sulit bicara. Tapi dia menulis di kertas dia ingin tetap hidup," ujar Singh.
Kelima pelaku dan seorang remaja 17 tahun telah dituntut atas tuduhan pemerkosaan dan pembunuhan. Tes DNA membuktikan mereka terlibat dalam kejadian itu.
Ketika peristiwa malang itu terjadi, Jyoti dan teman laki-lakinya bernama Awindra Pandey, 28 tahun, sedang dalam perjalanan pulang naik bus usai menonton film The Life of Pi di bioskop.
Surat kabar the Daily Mail melaporkan, Ahad (6/1), Badri Singh Pandey, nama ayah korban, mengatakan nama anaknya adalah Jyoti. Setelah diperkosa dan dianiaya enam pemuda mabuk di dalam sebuah bus, Jyoti akhirnya meninggal di sebuah rumah sakit di Singapura 13 hari setelah kejadian.
"Saya bangga dengan putri saya. Mengungkap namanya akan memberikan keberanian bagi korban pemerkosaan lainnya," kata Singh Pandey kepada harian the Sunday People di rumah duka di desa Billia, Negara Bagian Uttar Pradesh, utara India.
Singh juga menolak untuk melihat wajah keenam pelaku. "Mereka semua harus dihukum mati. Mereka semua binatang."
Peristiwa keji itu telah menimbulkan gelombang unjuk rasa besar-besaran di New Delhi, para demonstran menuntut enam pelaku dihukum gantung.
Jyoti Singh Pandey meninggal di rumah sakit akibat menderita luka berat. "Dia dipasangi selang makan di mulutnya sehingga sulit bicara. Tapi dia menulis di kertas dia ingin tetap hidup," ujar Singh.
Kelima pelaku dan seorang remaja 17 tahun telah dituntut atas tuduhan pemerkosaan dan pembunuhan. Tes DNA membuktikan mereka terlibat dalam kejadian itu.
Ketika peristiwa malang itu terjadi, Jyoti dan teman laki-lakinya bernama Awindra Pandey, 28 tahun, sedang dalam perjalanan pulang naik bus usai menonton film The Life of Pi di bioskop.
merdeka.com
0 comments:
Post a Comment