Bakery Berusia 200 Tahun di Paris Akhirnya Tutup
Jakarta - Sebuah bakery tertua di Perancis terpaksa ditutup setelah 202 tahun beroperasi. Bakery yang bernama Boulangerie Au Grand Richelieu ini harus menerima kenyataan pahit tersebut menyusul kenaikan harga sewa lokasi yang mencapai dua kali lipat.
Boulangerie Au Grand Richelieu berlokasi di distrik pertama, salah satu area termahal di Paris. Warga Prancis bernama Claude Esnault sudah menjadi pemilik bakery legendaris ini sejak tahun 1969.
“Saya ingin melihat seseorang mengambil alih bakery ini, tapi saya tahu suatu saat bakery ini akan tutup dan mati”, kata pemilik bakery, Claude Esnault kepada Reuters (06/01/2013). Harga sewa yang ditetapkan mencapai Rp. 427 juta per tahun, naik dua kali lipat dari harga sewa sebelumnya.
Masyarakat sangat menyayangkan penutupan bakery ini mengingat ini Boulangerie Au Grand Richelieu adalah bakery tertua di Paris. Dibangun saat masa pemerintahan Napoleon, bakery ini mempunyai nilai sejarah tersendiri.
Hal ini membuat kecemasan dikalangan masyarakat Paris yang khawatir sebentar lagi lingkungan tersebut akan berubah, meninggalkan para penduduk tanpa sebuah fasilitas pun untuk mendukung hidup mereka. Padahal bakery ini bisa menjual hingga 400 baquette (roti Prancis) per hari.
Dengan biaya sewa yang sangat mahal, maka tidak akan lagi toko bahkan bakery yang ada di lingkungan tersebut dan interaksi mereka dengan pemilik toko yang bertahun-tahun melayani mereka tinggal kenangan.
“Ini seperti di pedesaan dimana tidak ada bakery ataupun sekolah, semuanya terlihat hampa”, tambah Esnault.
Boulangerie Au Grand Richelieu berlokasi di distrik pertama, salah satu area termahal di Paris. Warga Prancis bernama Claude Esnault sudah menjadi pemilik bakery legendaris ini sejak tahun 1969.
“Saya ingin melihat seseorang mengambil alih bakery ini, tapi saya tahu suatu saat bakery ini akan tutup dan mati”, kata pemilik bakery, Claude Esnault kepada Reuters (06/01/2013). Harga sewa yang ditetapkan mencapai Rp. 427 juta per tahun, naik dua kali lipat dari harga sewa sebelumnya.
Masyarakat sangat menyayangkan penutupan bakery ini mengingat ini Boulangerie Au Grand Richelieu adalah bakery tertua di Paris. Dibangun saat masa pemerintahan Napoleon, bakery ini mempunyai nilai sejarah tersendiri.
Hal ini membuat kecemasan dikalangan masyarakat Paris yang khawatir sebentar lagi lingkungan tersebut akan berubah, meninggalkan para penduduk tanpa sebuah fasilitas pun untuk mendukung hidup mereka. Padahal bakery ini bisa menjual hingga 400 baquette (roti Prancis) per hari.
Dengan biaya sewa yang sangat mahal, maka tidak akan lagi toko bahkan bakery yang ada di lingkungan tersebut dan interaksi mereka dengan pemilik toko yang bertahun-tahun melayani mereka tinggal kenangan.
“Ini seperti di pedesaan dimana tidak ada bakery ataupun sekolah, semuanya terlihat hampa”, tambah Esnault.
detik.com
0 comments:
Post a Comment