Monday, 7 January 2013

Penumpang melahirkan di Merpati dan mukjizat Captain Yasin


Penumpang melahirkan di Merpati dan mukjizat Captain Yasin



Seorang penumpang Merpati MZ 845 dari Timika menuju Makassar melahirkan di atas pesawat. Sempat panik, kopilot Captain Muhammad Yasin merasakan mukjizat dari Tuhan selama penerbangan.

Dalam perbincangan dengan merdeka.com, Senin (7/1), Captain Yasin (52) mengatakan, penerbangan itu dipiloti oleh seniornya Capten Firman Hutapea.

Saat bertolak dari Timika, Papua, kru pesawat sudah mendapat informasi jika ada salah satu penumpang yang sedang hamil 7 bulan dan sudah mendapat surat keterangan laik terbang dari dokter.

"Kita terbang agak telat. Sekitar pukul 18.10 WIT baru take off. Dari pramugari ada informasi jika ada penumpang hamil tapi diizinkan terbang. Pada saat ketinggian 10.000 kaki, pramugari kasih info, yang hamil udah merasakan sakit pinggang dan merasa akan melahirkan," tutur Yasin.

Sesuai prosedur, setelah kru berkoordinasi dengan pilot dan kopilot, biasanya akan meminta bantuan kepada penumpang jika ada salah satu penumpang yang merupakan dokter atau paramedis. "Kebetulan ada salah satu penumpang yang mengaku masih kuliah D3 jurusan keperawatan," ujar Yasin.

Proses persalinan pun disiapkan di bangku tempat penumpang tersebut. Penumpang yang lain pun diminta untuk tetap tenang dan mendoakan agar proses persalinan berjalan lancar. "Alhamdulillah, di ketinggian 32.000 kaki, tepat pukul 18.40 WIT, bayi lahir dengan selamat. Saya sempat lihat ke belakang, pramugari sedang membersihkan bayinya," ujar Yasin. 

Selama 32 tahun menjadi penerbang, Yasin mengungkapkan, baru kali ini dia mengalami ada penumpang yang melahirkan di pesawat. Perasaan panik pun sempat menghinggapinya. "Ya ibu itu kan tidak melahirkan di tempat yang seharusnya, rumah sakit. Apalagi bayinya prematur, butuh penanganan khusus. Bagaimana kalau pendarahan," kata bapak 3 anak ini.

Kepanikan lainnya, imbuh Captain Yasin, dua bandara terdekat sudah tutup. Bandara Timika tempat mereka take off sudah ditutup karena pesawat mereka adalah penerbangan terakhir. Demikian juga Bandara Biak. Sementara Bandara Makassar yang dituju masih 2 jam waktu tempuh. Belum lagi jika cuaca di Makassar buruk, bisa-bisa pesawat dialihkan ke Balikpapan dengan waktu tempuh ditambah 50 menit lagi.

"Sepanjang perjalanan kami terus berdoa. Alhamdulillah cuaca bagus selama perjalanan dan saat mendarat di Makassar. Tapi sekitar 30 menit setelah landing, hujan langsung deras. Seperti mukjizat rasanya," tutur Yasin.

Atas keberhasilan kru menolong penumpang melahirkan di atas pesawat, Captain Yasin mengaku mendapat apresiasi dari pihak manajemen Merpati. 

"Dari manajemen menyampaikan selamat, mereka mengapresiasi. Dirut Operasi Merpati tadi pagi juga sudah menelepon," pungkasnya.

merdeka.com
Support Full This Blog!! Support Full This Blog!!

0 comments:

Post a Comment