Wednesday, 6 February 2013

Hari Kanker Sedunia Tepat di Hari Kanker, Dokter Ingatkan Bahaya Seks Anal


Hari Kanker Sedunia

Tepat di Hari Kanker, Dokter Ingatkan Bahaya Seks Anal



Jakarta, Kanker anus masih terbilang langka jika dibandingkan dengan kanker usus misalnya. Namun makin mudahnya akses terhadap konten porno membuat masyarakat makin terbuka terhadap perilaku seks anal, salah satu faktor risiko kanker anus.

Konsultan saluran cerna dari Universitas Indonesia, Dr Ari Fahrian Syam, SpPD, K-GEH mengakui bahwa kanker anus termasuk jarang ditemukan. Dari berbagai jenis kanker di saluran cerna, diperkirakan hanya sekitar 1,5 persen saja yang ditemukan di anus.

Namun demikian, bukan berarti ancaman kanker anus ini boleh diabaikan. Dr Ari pernah menangani pasien perempuan dengan diagnosis kanker anus, yang setelah ditelusuri ternyata punya riwayat melakukan seks anal dengan suaminya sejak 10 tahun terakhir.

"Kasus ini mengingatkan kita semua bahwa perilaku seksual anal-sex bukan merupakan perilaku seksual yang aman. Anal-sex akan menyebabkan gangguan kesehatan yang ringan sampai berat berupa terjadinya kanker anus," pesan Dr Ari dalam email untuk wartawan, Senin (4/2/2013).

Dr Ari menambahkan, jenis kelamin wanita dan kebiasaan seks anal merupakan risiko terjadinya kanker anus pada pasien tersebut. Hubungan seksual melalui anus akan menyebabkan iritasi kronis pada dubur, sehingga meningkatkan risiko terjadinya kanker anus.

Kanker anus berbeda dari kanker usus, antara lain bisa dilihat dari gejalanya. Perbedaannya adalah sebagai berikut:

Kanker anus:

- BAB berdarah
- Nyeri di dubur saat BAB (Buang Air Besar)
- Keluar lendir atau seperti jelly pada anus
- Rasa gatal pada anus

Kanker usus:

- BAB (Buang Air Besar) ada darah
- Gangguan pola BAB (bisa berupa diare kronik atau susah BAB)
- Adanya perubahan pola BAB (kadang diare kadang-kadang malah susah BAB).

Faktor risiko kanker anus kurang lebih sama seperti kanker anorektal, yakni iritasi kronis pada dubur sertta infeksi kronis dengan Human Pappiloma Virus (HPV). Infeksi HPV sendiri melular lewat hubungan seks dan risikonya meningkat jika punya riwayat kanker serviks atau vagina, gonta-ganti pasangan, merokok dan menggunakan obat-obat penekan daya tahan tubuh (imunosupresi).

Secara umum, perempuan lebih rentan kanker anus dibandingkan laki-laki. Namun demikian, Dr Ari mengatakan bahwa risiko kanker anus juga pada laki-laki dengan perilaku seks anal.

detik.com
Support Full This Blog!! Support Full This Blog!!

0 comments:

Post a Comment